Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mengungkapkan pandangannya tentang peran internet dan digitalisasi dalam industri keuangan. Mereka menyadari bahwa data atau akses yang sudah bocor dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk meretas pihak lainnya. Keadaan yang saling terhubung seperti sekarang ini, menyebabkan insiden siber dapat berdampak secara sistemik terhadap stabilitas industri keuangan di Indonesia.
Ketua Umum Mastel, Sarwoto Atmosutarno, berbicara dalam acara Breakfast Forum yang berjudul “Tantangan Masa Depan Keamanan Siber bagi Industri Keuangan” di Hotel Ritz Carlton Kuningan Jakarta pada Kamis (8/6/2023). Sarwoto mengungkapkan bahwa tantangan ke depan lebih berkaitan dengan bagaimana kita dapat mengoptimalkan sumber daya yang terbatas atau mahal agar efektif dan efisien dalam melindungi aset atau layanan yang paling bernilai.
Mari kita bahas beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam menjaga keamanan siber di industri keuangan.
1. Ancaman Eksternal
Di era digital seperti sekarang, perusahaan tidak hanya harus menghadapi ancaman siber dari dalam perusahaan, tetapi juga dari luar perusahaan. Ini disebabkan oleh fakta bahwa peralatan yang terhubung dengan internet dapat dijangkau oleh siapa saja yang memiliki akses internet. Kita harus menghadapi tantangan ini dengan strategi yang tepat dan mitigasi risiko yang efektif.
2. Keamanan Data
Semakin banyak data yang dikumpulkan oleh peralatan yang terhubung dengan internet, semakin penting juga menjaga keamanannya. Data ini bisa berupa data pribadi karyawan maupun data kritikal perusahaan yang, jika jatuh ke tangan yang salah, dapat merugikan perusahaan dan karyawan. Oleh karena itu, perlindungan data harus menjadi prioritas utama.
3. Ancaman Insider
Ancaman siber tidak hanya datang dari luar perusahaan, tetapi juga dari dalam perusahaan. Karyawan atau vendor yang tidak bertanggung jawab atau tidak menyadari bahaya dapat menjadi sumber ancaman siber bagi perusahaan. Mengelola risiko ini adalah tugas yang penting dalam menjaga keamanan siber di industri keuangan.
4. Ketidakpastian Regulasi
Regulasi terkait keamanan siber masih belum cukup memadai di era digital ini. Perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat regulasi yang ada belum sepenuhnya dapat mengikuti perubahan dan perkembangan tersebut. Oleh karena itu, kita perlu terus mengikuti perkembangan dan beradaptasi dengan regulasi yang baru.
Menerapkan Keamanan Siber yang Efektif
Menghadapi tantangan keamanan siber tidaklah mudah, terutama karena jumlah perangkat yang terhubung lebih banyak daripada jumlah pengguna. Serangan siber pun semakin bervariasi dan kompleks. Meskipun infrastruktur keamanan siber telah diperkuat, tidak ada jaminan bahwa ledakan ancaman keamanan siber tidak akan terjadi.
Sarwoto menekankan pentingnya upaya serius dari organisasi dalam membangun infrastruktur informasi dan keamanan yang handal, serta memiliki personel yang kompeten. Selain itu, penerapan prosedur keamanan yang ketat dan pengelolaan informasi yang terintegrasi dengan standar keamanan siber juga menjadi langkah yang penting.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022, Wimboh Santoso, menambahkan bahwa risiko siber tidak mudah diatasi dan selalu berevolusi secara dinamis, berbeda dengan risiko lain di industri jasa keuangan. Untuk meminimalisasi risiko siber, semua pihak yang terlibat, seperti nasabah, pelaku jasa keuangan, dan pihak ketiga, harus selalu waspada dalam menjaga transaksi dan menjalankan edukasi serta sosialisasi terkait keamanan siber.
Agenda Breakfast Forum ini merupakan wadah untuk mendengarkan tantangan keamanan siber yang dihadapi oleh industri keuangan dan mencari solusi yang tepat guna dalam melindungi data dan nasabah industri keuangan. Acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Bank Indonesia, OJK, Kementerian Pertahanan, serta lebih dari 10 panelis dari asosiasi perusahaan jasa keuangan di Indonesia.
Demikianlah artikel mengenai tantangan keamanan siber dalam industri keuangan. Semoga informasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya keamanan siber dan upaya yang perlu dilakukan dalam menjaga industri keuangan yang aman dan terpercaya. Terima kasih telah membaca!